ISI/KONTEN MEDIA
Yang pasti dimedia Soviet, TIDAK ada iklan. Lalu, jika media liberal mengutamakan berita
actual maka media soviet dipenuhi dengan interpretasi atas peristiwa sosial.
Sebagian besar isi suratkbar bukan berita, namun materi “pelayanan” untuk
partai, para pekerja pabrik serta petani.
Bahkan bila perlu, redaksi sudah menyiapkan materi berhari hari sebelum
event berlangsung. Itu sebabnya jumlah awal redaksinya juga tidak sebanyak
seperti media di Amerika.
MEDIA SIARAN/BROADCAST
Jika kehadiran radio di Amerika diawal kelahirannya disambut meriah oleh
keluarga sebagai sarana hiburan bersama, dan industri untuk memasang iklan,
maka sambutan berbeda terjadi di Soviet.
Radio seperti halnya media lain adalah INSTRUMEN dan bukan sarana
hiburan. Radio banyak menyajikan konser, ballet, drama politik. Radio diharapkan menyiarkan sesuatu yang
“POSITIF dan KONSTRUKTIF”. Maksudnya, sesuatu yang “human interest” seperti
kisah pria tua atau drama percintaan adalah sebuah omong kosong bagi pers
soviet. Kalaupun ada drama maka itu adalah drama berisi pesan konsep sosialis,
atau jika itu lawak maka adalah lawak yang mentertawakan kapitalis.
Siaran radio dikontrol dan diawasi oleh Komite Radio Seluruh Negara. Siaran radio jangan dibayangkan diterima
oleh penduduk secara “pribadi” disebuah pesawat radio dan ia bebas memilih
gelombang. Sebaliknya siaran diterima oleh pesawat induk, disambungkan dengan
amplifier lalu dengan kabel kabel diteruskan ke ruang publik, pabrik, kantor
via pengeras suara (speaker). Pola
difusi radio dengan speaker ini jauh lebih mudah diawasi karena pendengar tidak
dapat memilih dengan bebas.
Ancaman dan bujukan digunakan untuk mencegah warga mendengar siaran
asing. Tapi jika ada warga yang masih curi curi dengar, maka disiapkan sebuah
jaringan pengganggu (jamming) yang cukup massive – yang disambungkan dengan
satelit dan bekerja siang dan malam untuk mencegah sinyal sinyal asing masuk.
SISTEM FILM di RUSIA
“Film adalah kekuatan besar yang tak ternilai…membeantu kelas pekerja dan
Partai mendidi kaum pekerja dengan jiwa sosialisme, untuk mengorganisir massa
dan meningkatkan daya juang cultural maupun politik merek,”kata Stalin. Dengan
kata lain, tugas utama film adalah sama dengan tugas pers dan media siaran
yaitu untuk propaganda, agitator, organisator.
Tapi harus diakui, membuat film yang sifatnya “keras” namun menghibur
adalah sesuatu yang sulit. Itu sebabnya film bertema komedi maupun ringan
dijauhi dan dihindari dinegara ini. Dan,
harus diakui film film Rusia klasik adalah sesuatu yang harus didalami secara
tersendiri.
Partai mengawasi film dengan cara yang sama seperti media lain. Badan
pengawas mengkritik, mengamati dan memberi instruksi kepada pembuat film.
SOVIET KOMUNIS VS OTORITARIAN
THEORY
Sampai titik ini harus diakui bahwa semua pengawasan dan kontrol yang
dilakukan oleh Partai Komunis terhadap pers sangat otoriter. Lalu apa bedanya
konsep ini dengan otoritarian modern seperti Nazi misalnya, atau otoritarian di
INggris sebelum The Age of Enlightment?
Pertama, bahwa pers soviet dimiliki oleh negara sementara diotoritarian
media dimiiki oleh swasta (setelah melalui proses permit yang ketat dan
kedekatan dengan istana). Kedua, pada
Soviet system, media adalah instrument pemerintah untuk kepentingan IDEOLOGI
komunis sementara pada otoritarian media tetap sebagai kepentingan bisnis
(ujung ujungnya uang). Ketiga, Sistem
Pers soviet dibuat sebagai bagian dari “perubahan” yaitu menghapus klas borjuis
dan memperkuat klas sosialis, mengungkapkan akal busuk kaum kapitalis.
Sementara, otoritarian pers dibuat untuk semata mata memperkuat kekuasaan
raja/monarki. Keempat, pers Soviet justru berisi propaganda untuk menghilangkan
klas. Sementra sebaliknya otoritarian menugaskan media massa untuk
mempertahankan kedigdayaan klas borjuis. Kelima, sistem pers soviet
terintegrasi dengan seluruh organ tubuh politik partai dimana semua media eksposur
adalah terencana. Sebaliknya, pada otoritarian media lepas dari kaki tangan
pemerintahaan namun dikontrol dengan ketat..namun tidak terintegrasi.
Lalu apa yang membedakan Sistem Pers Soviet dengan Nazi?
Jika kita lihat, pers soviet ada diantara 3 konsep utama pemerintahan
saat itu yakni: otoritarian kuno, liberalisme dan Soviet Komunis sendiri. Nah,
Nazi ada diantara otoritarian kuno dan Soviet. Artinya terkadang ia mirip
otoritarian, dan terkadang mirip dengan pemikiran Soviet Marx.
Pertama, keduanya bekerja dibawah filsafat/filosofi yang berbeda. Soviet
berlandaskan pemikiran filsuf Marx, Engels dan Dialektika Hegel yang
di”balikkan”. Sementara Nazi dibentuk atas ajaran Hegel murni, pada
filsafat kewajiban Imanuel Kant [perbuatan baik dan bermoral adalah yang
dilandaskan oleh kewajiban] dan nasionalisme [etinik] Fichte.
Namun demikian, pada banyak hal sebenarnya keduanya berpijak pada
landasan yang sama. Misalnya keTIDAKsepekatan keduanya atas azas pers yang
objektif dan TIDAK memihak. Justru
menurut Soviet dan Nazi, pers harus berpihak. “Ketidakmemihakan adalah ancaman bagi orang yang lemah.”(Hadamovski).
Kedua, dari hal kepemilikan Nazi mengizinkan swasta untuk masuk. Jadi
lebih mirip pada konsep otoritarian kuno.
Ketiga, namun dari sisi fungsi maka keduanya memiliki kesamaan yakni
MEDIA sebagai instrument kekuasaan. Media oleh Nazi digunakan untuk melakukan
perubahan, dan mengantar Nazi kepada kekuasaan sementara Soviet digunakan tidak
untuk meraih kekuasaan namun menghilangkan klas dan kaum kapitalis. Perjuangan Nazi dilakukan secara lama dan
bertahap, sementara revolusi kaum Bolshevik (Lenin) dilakukan dengan cepat dan
penuh kekerasan.
Keempat, kesamaan berikutnya adalah bahwa pers sebagai alat propaganda
ide dan ideologi.
Berikutnya adalah kesamaan bahwa keduanya memiliki sejumlah “Promethean”
atau agen perubahan. Mereka inilah yang menggerakan, walau harus memakan jutaan
korban, demi terciptanya tujuan yang lebih besar.
Konsep Soviet vs Amerika
Tiga unsur yang dipandang berbeda oleh keduanya adalah: Manusia – bagi
soviet komunis manusia dipandang sebagai masa, tidak penting dan harus dituntut
oleh kelompok Promothean; sementara di Amerika manusia adalha mahluk berakal,
unik dan dapat berkpresi dengan bebas. Negara atau Pemerintah – dipilih secara
demokratis dan akan lebih baik jika ‘sediki’ mengatur di Amerika; sebaliknya
bagi orang Soviet, pemerintah adalah kekuasaan dictator dan “pelaksana rakyat”.
Sistem Kontrol – Di soviet adalah lewat kontrol ketat, keanggotaan oleh partai
dan pengarahan dan sensor sementara di Amerika diberlakuan proses self righting
lewat mekanisme musyawarah.
Jika harus dibedakan secara dikotomi (terbagi dua dengan tegas) maka
dapat dikatakan perbedaan hakiki antara liberalisme media di Amerika dan Soviet
adalah:
Pertama, menurut Marx meningkatkan kebaikan dan kesejahteraan manusia
adalah lewat alat alat produksi yang riil (materiil), sementara Liberalisme
bersandar pada MILL bahwa meningkatkan masyarakat adalah pertama dengan
memperbaiki mutu “manusianya” dulu.Kedua, di Soviet, media adalah sebagai
instrument sementara di Amerika media adalah sebagai mediasi bagi suara rakyat,
merupakan kepentingan, dan hiburan dan sarana bisnis. (END)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar