Rabu, 04 November 2015

Memahami Teori Pers [Soviet] Komunis (Bag 3/3 - TAMAT)



ISI/KONTEN MEDIA
Yang pasti dimedia Soviet, TIDAK ada iklan.  Lalu, jika media liberal mengutamakan berita actual maka media soviet dipenuhi dengan interpretasi atas peristiwa sosial. Sebagian besar isi suratkbar bukan berita, namun materi “pelayanan” untuk partai, para pekerja pabrik serta petani.  Bahkan bila perlu, redaksi sudah menyiapkan materi berhari hari sebelum event berlangsung. Itu sebabnya jumlah awal redaksinya juga tidak sebanyak seperti media di Amerika.


MEDIA SIARAN/BROADCAST
Jika kehadiran radio di Amerika diawal kelahirannya disambut meriah oleh keluarga sebagai sarana hiburan bersama, dan industri untuk memasang iklan, maka sambutan berbeda terjadi di Soviet.  Radio seperti halnya media lain adalah INSTRUMEN dan bukan sarana hiburan. Radio banyak menyajikan konser, ballet, drama politik.  Radio diharapkan menyiarkan sesuatu yang “POSITIF dan KONSTRUKTIF”. Maksudnya, sesuatu yang “human interest” seperti kisah pria tua atau drama percintaan adalah sebuah omong kosong bagi pers soviet. Kalaupun ada drama maka itu adalah drama berisi pesan konsep sosialis, atau jika itu lawak maka adalah lawak yang mentertawakan kapitalis.

Siaran radio dikontrol dan diawasi oleh Komite Radio Seluruh Negara.   Siaran radio jangan dibayangkan diterima oleh penduduk secara “pribadi” disebuah pesawat radio dan ia bebas memilih gelombang. Sebaliknya siaran diterima oleh pesawat induk, disambungkan dengan amplifier lalu dengan kabel kabel diteruskan ke ruang publik, pabrik, kantor via pengeras suara (speaker).  Pola difusi radio dengan speaker ini jauh lebih mudah diawasi karena pendengar tidak dapat memilih dengan bebas.

Ancaman dan bujukan digunakan untuk mencegah warga mendengar siaran asing. Tapi jika ada warga yang masih curi curi dengar, maka disiapkan sebuah jaringan pengganggu (jamming) yang cukup massive – yang disambungkan dengan satelit dan bekerja siang dan malam untuk mencegah sinyal sinyal asing masuk.

SISTEM FILM di RUSIA
“Film adalah kekuatan besar yang tak ternilai…membeantu kelas pekerja dan Partai mendidi kaum pekerja dengan jiwa sosialisme, untuk mengorganisir massa dan meningkatkan daya juang cultural maupun politik merek,”kata Stalin. Dengan kata lain, tugas utama film adalah sama dengan tugas pers dan media siaran yaitu untuk propaganda, agitator, organisator.  Tapi harus diakui, membuat film yang sifatnya “keras” namun menghibur adalah sesuatu yang sulit. Itu sebabnya film bertema komedi maupun ringan dijauhi dan dihindari dinegara ini.  Dan, harus diakui film film Rusia klasik adalah sesuatu yang harus didalami secara tersendiri.

Partai mengawasi film dengan cara yang sama seperti media lain. Badan pengawas mengkritik, mengamati dan memberi instruksi kepada pembuat film.

SOVIET KOMUNIS VS OTORITARIAN THEORY
Sampai titik ini harus diakui bahwa semua pengawasan dan kontrol yang dilakukan oleh Partai Komunis terhadap pers sangat otoriter. Lalu apa bedanya konsep ini dengan otoritarian modern seperti Nazi misalnya, atau otoritarian di INggris sebelum The Age of Enlightment?  

Pertama, bahwa pers soviet dimiliki oleh negara sementara diotoritarian media dimiiki oleh swasta (setelah melalui proses permit yang ketat dan kedekatan dengan istana).  Kedua, pada Soviet system, media adalah instrument pemerintah untuk kepentingan IDEOLOGI komunis sementara pada otoritarian media tetap sebagai kepentingan bisnis (ujung ujungnya uang).  Ketiga, Sistem Pers soviet dibuat sebagai bagian dari “perubahan” yaitu menghapus klas borjuis dan memperkuat klas sosialis, mengungkapkan akal busuk kaum kapitalis. Sementara, otoritarian pers dibuat untuk semata mata memperkuat kekuasaan raja/monarki. Keempat, pers Soviet justru berisi propaganda untuk menghilangkan klas. Sementra sebaliknya otoritarian menugaskan media massa untuk mempertahankan kedigdayaan klas borjuis. Kelima, sistem pers soviet terintegrasi dengan seluruh organ tubuh politik partai dimana semua media eksposur adalah terencana. Sebaliknya, pada otoritarian media lepas dari kaki tangan pemerintahaan namun dikontrol dengan ketat..namun tidak terintegrasi.

Lalu apa yang membedakan Sistem Pers Soviet dengan Nazi?

Jika kita lihat, pers soviet ada diantara 3 konsep utama pemerintahan saat itu yakni: otoritarian kuno, liberalisme dan Soviet Komunis sendiri. Nah, Nazi ada diantara otoritarian kuno dan Soviet. Artinya terkadang ia mirip otoritarian, dan terkadang mirip dengan pemikiran Soviet Marx.
Pertama, keduanya bekerja dibawah filsafat/filosofi yang berbeda. Soviet berlandaskan pemikiran filsuf Marx, Engels dan Dialektika Hegel yang di”balikkan”.  Sementara Nazi  dibentuk atas ajaran Hegel murni, pada filsafat kewajiban Imanuel Kant [perbuatan baik dan bermoral adalah yang dilandaskan oleh kewajiban] dan nasionalisme [etinik] Fichte.  

Namun demikian, pada banyak hal sebenarnya keduanya berpijak pada landasan yang sama. Misalnya keTIDAKsepekatan keduanya atas azas pers yang objektif dan TIDAK memihak.  Justru menurut Soviet dan Nazi, pers harus berpihak. “Ketidakmemihakan adalah ancaman bagi orang yang lemah.”(Hadamovski).
Kedua, dari hal kepemilikan Nazi mengizinkan swasta untuk masuk. Jadi lebih mirip pada konsep otoritarian kuno.

Ketiga, namun dari sisi fungsi maka keduanya memiliki kesamaan yakni MEDIA sebagai instrument kekuasaan. Media oleh Nazi digunakan untuk melakukan perubahan, dan mengantar Nazi kepada kekuasaan sementara Soviet digunakan tidak untuk meraih kekuasaan namun menghilangkan klas dan kaum kapitalis.  Perjuangan Nazi dilakukan secara lama dan bertahap, sementara revolusi kaum Bolshevik (Lenin) dilakukan dengan cepat dan penuh kekerasan.

Keempat, kesamaan berikutnya adalah bahwa pers sebagai alat propaganda ide dan ideologi.
Berikutnya adalah kesamaan bahwa keduanya memiliki sejumlah “Promethean” atau agen perubahan. Mereka inilah yang menggerakan, walau harus memakan jutaan korban, demi terciptanya tujuan yang lebih besar.

Konsep Soviet vs Amerika
Tiga unsur yang dipandang berbeda oleh keduanya adalah: Manusia – bagi soviet komunis manusia dipandang sebagai masa, tidak penting dan harus dituntut oleh kelompok Promothean; sementara di Amerika manusia adalha mahluk berakal, unik dan dapat berkpresi dengan bebas. Negara atau Pemerintah – dipilih secara demokratis dan akan lebih baik jika ‘sediki’ mengatur di Amerika; sebaliknya bagi orang Soviet, pemerintah adalah kekuasaan dictator dan “pelaksana rakyat”. Sistem Kontrol – Di soviet adalah lewat kontrol ketat, keanggotaan oleh partai dan pengarahan dan sensor sementara di Amerika diberlakuan proses self righting lewat mekanisme musyawarah.

Jika harus dibedakan secara dikotomi (terbagi dua dengan tegas) maka dapat dikatakan perbedaan hakiki antara liberalisme media di Amerika dan Soviet adalah:

Pertama, menurut Marx meningkatkan kebaikan dan kesejahteraan manusia adalah lewat alat alat produksi yang riil (materiil), sementara Liberalisme bersandar pada MILL bahwa meningkatkan masyarakat adalah pertama dengan memperbaiki mutu “manusianya” dulu.Kedua, di Soviet, media adalah sebagai instrument sementara di Amerika media adalah sebagai mediasi bagi suara rakyat, merupakan kepentingan, dan hiburan dan sarana bisnis.  (END)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Posts