Jumat, 04 Maret 2016

Marxisme Pada Media dan Budaya [Bag 2]



IDEOLOGI

Ideologi dalam pendekatan Marxist, merupakan kesadaran palsu [false conciousnes ]yang diciptakan oleh kelas dominan dan merupakan nilai-nilai yang diciptakan oleh kelas yang memiliki dan yang mengontrol media, yaitu kelas dominan.

Althusser – salah seorang penganut Marxist dari Prancis, kemudian hari menolak pandangan dari Marx yang menuding ideologi sebagai kesadaran palsu. Menurut Althusser, ideologi merupakan media penyambung dari pengalaman kita tentang dunia.

Penganut teori ideologi marxist lainnya adalah Valentin Volosinov. Sepandangan dengan Marx, ia berpendapat bahwa segala teori tentang ideologi pada dasarnya tak lebih dari sebuah  konsep ABSTRAK tentang kesadaran akan adanya  keberadaan   material yang sifatnya metafisik. 

Lalu bagaimana tentang MEDIA? Adakah menurut Marx ia juga sebuah bagian dari upaya menanamkan "kesadaran palsu"?

Media, menurut Marxist adalah alat dan instrument untuk mempertahankan status quo sebuah kelompok termasuk kelompok pemilik media sendiri.  Hal ini tentu berbeda dengan asumsi dari Paham Liberal bahwa media adalah wadah untuk menampung ide ide dan gagasan.  Media massa dalam pandangan Marxist adalah bagian dari Suprastruktur [semua produksi yang bersifat NON materiil, seperti halnya ide, dogma, agama] yang dimiliki oleh kaum borjuis demi kepentingan kelas mereka saja.  Atau sering juga disebut Ideological State Apparatus. Sementara State atau negara sendiri adalah MESIN represi yang menjamin kelangsungan keberadaan kaum borjuis atau kaya.  Fokus dari suprastruktur tersebut ujung ujungnya adalah materiil [uang dan kekuasaan] yang datang dengan menjual iklan atau meraup sebanyaknya jumlah audiens. 

 [BERSAMBUNG]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Posts