- Jangan tergiring berita!
Kalimat diatas saya sitir dari pakem didunia jurnalistik "jangan tergiring wartawan". Kata 'tergiring' disini maknanya jangan terbawa oleh wartawan, sehingga Anda tidak punya kontrol terhadap pikiran Anda dan seperti 'robot' dibawa oleh pertanyaan pertanyaan wartawan.
Nah, sama dengan diatas, sebaiknya Anda (dan juga saya) harus berhati hati dengan DERASNYA arus berita di era Media Baru sekarang.
Coba perhatikan, berita hilir mudik entah dari mana saja. Sulit untuk kita menguji dan mengecek kebenarannya. Tidak jarang, online online berita itu sistemnya "ambil - modifikasi" saja. Jadi, berita dari situs situs media utama seperti Kompas, Tempo, Vivanews kemudian dibumbu bumbui dengan berita "liar" dari twitter (yang namanya juga hasil Tweet...ya asal comot dan sarat dengan subjektifitas), Facebook dan media sosial lain. Semua dirangkum, seakan akan menjadi RUNNING NEWS. Ah! padahal sebenarnya tidak ada progres berita, hanya berita lama yang ditambah satu dua kalimat lalu diulang ulang.
Masalah lain selain validitas berita adalah ETIKA Berita. Apakah ANda perhatikan berita sekarang begitu VULGAR mengumbar kesadisan????? Deskripsi tindakan kejahatan diungkapkan begitu gamblang. TEXT yang vulgar seperti ini JANGAN DIKIRA tidak berdampak NEGATIF kepada psikologi pembaca. Otak Anda akan memvisualisasikan adegan, merekam.....dan mengulang ulangnya sejalan dengan GEMPURAN BERITA yang lagi trending topic diinternet dan sosmed.
Tidak percaya? Kalau saya siih percaya banget. Selain penjelasan akademis (soal relasi CERITA SADIS dengan psikologi manusia), saya percaya karna saya pun mengalaminya. Contoh headline soal pembunuhan anak Ang(8) yang lagi santer sejak dua hari lalu. Gilaaa, saya merasa banget emosi saja memuncak, mendadak jiwa saya jadi murka, marah.....dan tak tau marah sama siapa. Yang ada kosa kata saya penuh caci maki dan hati saya "panas".....ujung ujungnya kepala terasa berat. Kalau sudah begini hati hati yang punya darah tinggi. Intinya, BOMBARDIR berita sadis kayak gini.....will take your joy and peace.
Taukah Anda, naluri kebinatangan manusia (jangan salah ini ada disemua kita seperti yang disebutkan oleh teori Symbolic Interactionism) akan "terpuaskan" dengan berita sadis dan berdarah yang diungkapkan dengan gamblang dimedia2? Membaca judul "Ang dikubur hidup hidup...." awalnya Anda mungkin akah "ihhhhh......sadis banget". Nah pada level ini, ada kemungkinan:
1. Jika naluri kebinatangan Anda ("I") lebih kuat maka mata Anda akan melahap habis semua berita yang secara detil menguraikan aksi demi aksi kesadisan pembunuh.
2. Jika conscious atau kemanusiaan (hati nurani) atau "me" Anda lebih kuat maka Anda hanya tertegun, menarik napas dan menjauh dari berita itu.
Ini yang saya sebut dengan READING WISDOM.
Hati hati temans. Sebagai orang yang berlatar dari jrunalistik, saya perhatikan betul soal pergeseran ETIKA perihal pengungkapan aksi kejahatan ini. Dulu berita kriminil TIDAK akan sevulgar sekarang, hingga titik koma....jeritan korban....rintihan, letak tubuh.....dan entah apa lagi deskripsi miris akan ditulis dengan detail.
Jika Anda tidak hati hati, jiwa Anda akan sangat terpengaruh berita2 "Suram" dan "kelam" seperti ini.
Itu sebabnya, saya selalu membatasi untuk hanya 3 hari saja mengkonsumsi berita seperti ini. Setelah itu, STOP! Daripada jiwa saya jadi kelam.....mending saya move on.
Ini yang terjadi juga ketika teman saya menjadi salah satu korban kriminalitas akhir tahun lalu. Pemberitaan dan cacian orang orang yagn sok tau, benar benar menguras habis emosi dan sukacita saya. Dan, suatu hari saya dapati bahwa setelah hampir 7 hari, setiap hari mengkonsumsi berita tentang pembunuhan teman saya....diikuti dengan komentar2 miring terhadap ia oleh publik.....koq tiba2 hati, emosi, jiwa saya kaya murung, gelisah, resah, marah dan semua rasa negatif lain.
Then, i decided: ENOUGH. Saya putuskan untuk PUTUS hbungan dengan semua pemberitaan dan kebobrokan para pembunuh maupun orang orang brengsek disekitarnya. MOVE ON, and don't look back.
KESIMPULAN:
JANGAN TERGIRING OLEH BERITA. KETIKA ANDA DAPATI ANDA SELALU INGIN MEMAKI DAN NGAMUK2 KARENA BERITA ITU.......SEPERTI INGIN MENGUTARAKAN RANGKAIAN KATA2 MAKIAN PANJANG: DASAR SETAN MEMANG KURANG AJAR GA TAU DIRI, DST...... it's time to stop. You DON'T HAVE TO BE SLAVED BY ANY NEWS IN INTERNET or SOCIAL MEDIA.
Kalimat diatas saya sitir dari pakem didunia jurnalistik "jangan tergiring wartawan". Kata 'tergiring' disini maknanya jangan terbawa oleh wartawan, sehingga Anda tidak punya kontrol terhadap pikiran Anda dan seperti 'robot' dibawa oleh pertanyaan pertanyaan wartawan.
Nah, sama dengan diatas, sebaiknya Anda (dan juga saya) harus berhati hati dengan DERASNYA arus berita di era Media Baru sekarang.
Coba perhatikan, berita hilir mudik entah dari mana saja. Sulit untuk kita menguji dan mengecek kebenarannya. Tidak jarang, online online berita itu sistemnya "ambil - modifikasi" saja. Jadi, berita dari situs situs media utama seperti Kompas, Tempo, Vivanews kemudian dibumbu bumbui dengan berita "liar" dari twitter (yang namanya juga hasil Tweet...ya asal comot dan sarat dengan subjektifitas), Facebook dan media sosial lain. Semua dirangkum, seakan akan menjadi RUNNING NEWS. Ah! padahal sebenarnya tidak ada progres berita, hanya berita lama yang ditambah satu dua kalimat lalu diulang ulang.
Masalah lain selain validitas berita adalah ETIKA Berita. Apakah ANda perhatikan berita sekarang begitu VULGAR mengumbar kesadisan????? Deskripsi tindakan kejahatan diungkapkan begitu gamblang. TEXT yang vulgar seperti ini JANGAN DIKIRA tidak berdampak NEGATIF kepada psikologi pembaca. Otak Anda akan memvisualisasikan adegan, merekam.....dan mengulang ulangnya sejalan dengan GEMPURAN BERITA yang lagi trending topic diinternet dan sosmed.
Tidak percaya? Kalau saya siih percaya banget. Selain penjelasan akademis (soal relasi CERITA SADIS dengan psikologi manusia), saya percaya karna saya pun mengalaminya. Contoh headline soal pembunuhan anak Ang(8) yang lagi santer sejak dua hari lalu. Gilaaa, saya merasa banget emosi saja memuncak, mendadak jiwa saya jadi murka, marah.....dan tak tau marah sama siapa. Yang ada kosa kata saya penuh caci maki dan hati saya "panas".....ujung ujungnya kepala terasa berat. Kalau sudah begini hati hati yang punya darah tinggi. Intinya, BOMBARDIR berita sadis kayak gini.....will take your joy and peace.
Taukah Anda, naluri kebinatangan manusia (jangan salah ini ada disemua kita seperti yang disebutkan oleh teori Symbolic Interactionism) akan "terpuaskan" dengan berita sadis dan berdarah yang diungkapkan dengan gamblang dimedia2? Membaca judul "Ang dikubur hidup hidup...." awalnya Anda mungkin akah "ihhhhh......sadis banget". Nah pada level ini, ada kemungkinan:
1. Jika naluri kebinatangan Anda ("I") lebih kuat maka mata Anda akan melahap habis semua berita yang secara detil menguraikan aksi demi aksi kesadisan pembunuh.
2. Jika conscious atau kemanusiaan (hati nurani) atau "me" Anda lebih kuat maka Anda hanya tertegun, menarik napas dan menjauh dari berita itu.
Ini yang saya sebut dengan READING WISDOM.
Hati hati temans. Sebagai orang yang berlatar dari jrunalistik, saya perhatikan betul soal pergeseran ETIKA perihal pengungkapan aksi kejahatan ini. Dulu berita kriminil TIDAK akan sevulgar sekarang, hingga titik koma....jeritan korban....rintihan, letak tubuh.....dan entah apa lagi deskripsi miris akan ditulis dengan detail.
Jika Anda tidak hati hati, jiwa Anda akan sangat terpengaruh berita2 "Suram" dan "kelam" seperti ini.
Itu sebabnya, saya selalu membatasi untuk hanya 3 hari saja mengkonsumsi berita seperti ini. Setelah itu, STOP! Daripada jiwa saya jadi kelam.....mending saya move on.
Ini yang terjadi juga ketika teman saya menjadi salah satu korban kriminalitas akhir tahun lalu. Pemberitaan dan cacian orang orang yagn sok tau, benar benar menguras habis emosi dan sukacita saya. Dan, suatu hari saya dapati bahwa setelah hampir 7 hari, setiap hari mengkonsumsi berita tentang pembunuhan teman saya....diikuti dengan komentar2 miring terhadap ia oleh publik.....koq tiba2 hati, emosi, jiwa saya kaya murung, gelisah, resah, marah dan semua rasa negatif lain.
Then, i decided: ENOUGH. Saya putuskan untuk PUTUS hbungan dengan semua pemberitaan dan kebobrokan para pembunuh maupun orang orang brengsek disekitarnya. MOVE ON, and don't look back.
KESIMPULAN:
JANGAN TERGIRING OLEH BERITA. KETIKA ANDA DAPATI ANDA SELALU INGIN MEMAKI DAN NGAMUK2 KARENA BERITA ITU.......SEPERTI INGIN MENGUTARAKAN RANGKAIAN KATA2 MAKIAN PANJANG: DASAR SETAN MEMANG KURANG AJAR GA TAU DIRI, DST...... it's time to stop. You DON'T HAVE TO BE SLAVED BY ANY NEWS IN INTERNET or SOCIAL MEDIA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar